Recent Posts


Breaking News

ALEXA RANK

Minggu, 25 Desember 2016

Liburan yang panjang memang selalu membiaskan cerita yang menarik, bisa menyenangkan ataubahkan sebaliknya. siapa yang mau liburan menyenangkan harus berakhir dengan liburan yang pahit.sejujurnya liburan kemarin telah menjadi liburan yang pahit buatku, buat aku enggan lagi untukmengunjungi rumah itu untuk seterusnya.aku menghentikan mobilku yang akhirnya mengantarkanku sampai ke sebuah rumah didaerahbandung tengah, daerah yang sepi namun dekat dengan keramaian bandung. rumah ini adalah rumahyang dibeli oleh ayahku tujuannya untuk inventarisku kelak, karena itulah rumah ini dibiarkankosong. bahkan bisa dibilang tidak pernah ditempati, namun barang-barang rumah tangga sepertitempat tidur, lemari, meja, dan kursi sudah tertata rapih. bahkan sebagian adalah barang seni danpeninggalan keluarga, liburan ini mungkin jadi liburan yang tepat untuk aku bersantai dirumah itudan ini memang liburan yang aku butuhkan. bersantai ditempat yang nyaman sambil mengerjakan tugas akhirku, setelah selesai membuat coklatpanas malam itu aku beranjak kekamar atas dan mulai mengerjakan laporan tugas akhirku.suasananya sangat sepi, pas sekali dengan keinginanku, saking sepinya aku... merasa sendiriandirumah itu. padahal ada mang agus penjaga rumah ini dilantai bawah, dan ketika aku sedangberkonsentrasi mengerjakan tugasku. aku merasa terganggu... terganggu dengan cermin rias tua, tepatberada didepan tempat tidurku... "cermin tuanya geser dikit ah, serem abisnya dekat tempat tidurku"aku pun menggeser cermin tua tersebut, karena mengganggu... disaat aku pindahkan cermin itu dantiba-tiba... berhembus angin yang sangat dingin, seketika aku memegang pundak aku dan berpikir"darimana yach asalnya angin ini, padahal jendela dan pintu sudah tertutup rapat"... namunpemikiranku berubah ketika... ketika... selain angin dingin yang berhembus ini... aku... aku jugamendengar suara... suara hembusan nafas seseorang... tepat dibelakang leher belakangku. seketikabulu kudukku berdiri, suara dan angin itu membuatku merinding seluruh badan. aku pun berbalik dancoba melihatnya... hah! tidak ada siapa-siapa... karena takut aku segera keluar dari kamar dan tidurdiruang bawah sambil menonton tv. esoknya aku mulai menelusuri rumah ini, ternyata rumah inilumayan besar dan aku baru tau rumah ini dihalamannya mempunyai ayunan yang nampak sekaliindah. aku pun duduk diatas ayunan itu dan melihat ke rumah ini, namun ada yang aneh, setelah akupikir lagi... rumah bagian depan ini nampak menyeramkan, karena balkon disebelah kamarku dilantaiatas itu dibiarkan kotor, jelek, dan berjamur. sepertinya sudah dibiarkan begitu saja sejak lama,sedangkan sekelilingnya sudah sangat rapi. aku penasaran, balkon itu dibiarkan rusak seperti itu. saataku tanya mang agus yang sedang menggunting rumput waktu itu, mang agus pun tidak terlalubanyak komentar... hanya saja, mang agus bilang "jangan terlalu lama didepan sini gak baik" begitukata mang agus. mang agus khawatir kalo aku diganggu pemuda daerah sini, aku yakin bukan itumasalahnya tapi balkon rumah ini. setelah mang agus masuk kedalam, aku pun masih duduk diatas ayunan sambil melihat balkon itu dansetelah agak bosan aku pergi. lalu... argh, ada yang melempar batu ke arahku. aku pun menengok arahkeluar pagar... dan... argh, ada lagi yang melempar batu ke arahku "duh, siapa sih ini" ternyatalemparan batu ini berasal dari belakang rumah, sepertinya dari arah balkon.aku terus perhatikan balkon itu, seperti ada seseorang disana dan astaga... ada sesosok bayanganhitam lewat begitu saja dibalkon itu... aku pun bergegas masuk kedalam rumah, lalu aku ke atas untukmemastikan siapa yang berada dibalkon itu. setelah sampai dibalkon... aneh! tidak ada siapa-siapa. aku mulai berpikir bahwa ada yang tidak beres dengan balkon itu, aku duduk terdiam memandangibalkon ini sampai tiba-tiba saja... "cermin tuanya geser dikit ah, serem abisnya dekat tempattidurku"... dari arah kamarku, sekarang aku mendengar suaraku sendiri... aku melihat diriku sedangmemindahkan cermin tua seperti yang aku lakukan semalam, perlahan aku dekati kamarku dan akubuka pintunya... aku melangkah masuk kekamarku... dan tidak ada siapa-siapa... aku mencobamengatur nafasku dan tiba-tiba kembali aku merasakan udara dingin meniup leher belakangku.saat aku berbalik... arrgghh, tepat dipintuku berdiri... seorang wanita dengan rambut panjang hitam,bergaun hitam dan mukanya pun hitam seperti terbakar dan yang terlihat jelas hanya sorot matanyayang membelalak kepadaku. aku berteriak sekencangnya, seketika itu juga mang agus datangkekamarku dan mencoba menenangkanku.setelah kejadian itu, aku langsung menelpon ayahku dan menceritakan kejadian yang aku alamidirumah ini, aku rasa ayah tidak mau jujur. dan setelah itu aku mendesak mang agus untuk berceritaada apa dirumah ini, dan akhirnya mang agus pun mau bercerita bahwa balkon itu tidak pernahdipugar semenjak pertama kali ada. meski ada renovasi dirumah ini balkon itu tidak boleh samasekali disentuh atau diperbaiki.karena itu adalah syarat agar yang ayahku punya bisa tinggal dan posisi benda dirumah ini pun tidakboleh dipindahkan. dan mang agus pun yakin ini bermula ketika aku memindahkan posisi cermin tuaitu, yang dimana menurutnya cermin itu bukan cermin biasa, melainkan cermin dari penunggu yangpaling sakti dirumah ini. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By VungTauZ.Com